Penelitian Tindakan Kelas (Action Research)
Menurut Carr & Kemmis dalam (Wardhani,2007) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah bentuk refleksi sendiri yang dilakukan oleh guru, siswa atau kepala sekolah dalam situasi sosial atau pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan kepantasan pada praktek sosial mereka sendiri atau praktek pendidikan berlangsung. Sedangkan Fraenkel(2008) mendefinisikan PTK sebagai penelitian yang dilakukan oleh satu atau lebih individu atau kelompok dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau memperoleh informasi untuk dibagikan ke lingkungan. Kemudian Igak Wardani(2007) mendefinisikannya sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu usaha dari individu/kelompok untuk meningkatkan atau menyelesaikan keadaan/situasi yang tidak memuaskan.
Tujuan PTK adalah untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam lingkungan sosial atau pendidikan. PTK juga bertujuan untuk memperbaiki kinerja seseorang misalnya kinerja guru di kelasnya. Lebih jauh lagi PTK bertujuan untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga praktik tersebut dilaksanakan.
PTK dapat dilaksanakan oleh individu atau kelompok, guru, guru BP, kepala sekolah juga lembaga kesiswaan. Pada dasarnya PTK dapat dilakukan oleh siapa saja yang berkomitment melakukan peningkatan baik pada performanya juga pada lembaga di mana seseorang terlibat.
Adapun ciri-ciri PTK menurut Wardhani (2007) adalah:
1. adanya masalah
guru menyadari bahwa ada masalah yang terjadi dalam pembelajaran yang selama ini berlangsung sehingga guru merasa perlu memperbaikinya. Dengan kata lain, guru memiliki kepedulian yang tinggi dengan kualitas pendidikan yang berlangsung. Hal inilah yang membedakan masalah dalam PTK dengan penelitian lain.
Beberapa contoh masalah yang terjadi misalnya pertanyaan guru yang tidak pernah terjawab oleh siswa, pekerjaan rumah yang tidak pernah diselesaikan oleh siswa atau sekelompok siswa yang selalu berusaha menentang perintah guru.
2. refleksi diri
refleksi diri merupakan ciri PTK yang paling esensial karena PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri. Dari hasil refleksi tersebut , guru mencoba menemukan kelemahan dan kekuatan dari tindakan yang dilakukannya dan kemudian mencoba memperbaiki kelemahan dan mengulangi bahkan menyempurnakan tindakan yang dianggap sudah baik. Jadi, data dikumpulkan dari praktek sendiri bukan dari sumber data yang lain. Beberapa contoh refleksi diri : apakah penjelasan saya terlampau cepat? apakah saya sudah memberikan contoh yang memadai? apakah siswa memahami penjelasan saya? dll.
3. dilakukan di dalam kelas
Fokus PTK adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi
4. bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Karena kegiatan yang berulang-ulang, dalam PTK dikenal adalanya siklus pelaksanaa yaitu perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi (perencanaan ulang).
Langkah-langkah dalam melakukan PTK menurut Fraenkel (2008) adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
Langkah pertama dalam PTK adalah mengklarifikasi masalah yang menjadi concern. PTK biasanya menyelesaikan masalah yang sangat sempit. namun juka PTK dilakukan oleh sekelompok guru yang memutuskan untuk bekerja bersama dalam proyek jangka panjang, penelitian bisa lebih panjang. Sehingga, pertanyaan penelitian seperti " Bagaimana cara terbaik untuk mengajar sebuah topik?" lebih tepat dibandingkan dengan pertanyaan penelitian " apakah model pembelajaran A lebih baik daripada model pembelajara B?".
2. Mengumpulkan informasi
Setelah masalah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah memutuskan data-data apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana memperolehnya. Misalnya saja data akan diperoleh dengan cara survey, observasi, interview, dsb.
3. Menganalisa dan menginterpretasi
Setelah data dikumpulkan, data-data yang diperoleh harus dianalisa sehingga fakta dapat terungkap.
4. Mengembangkan perencanaan
langkah berikutnya adalah membuat perencanaan untuk mengimplementasikan perubahan berdasarkan penemuan pada langkah 3.
Lebih detail Wardhani(2007) mengemukakan bahwa PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi.
keempat tahap tersebut merupakan satu siklus atau daur, sehingga setiap tahap akan berulang kembali. setiap tahap dapat terdiri dari atau didahului oleh beberapa langkah, misalnya langkah merencanakan didahului oleh munculnya masalah yang diidentifikasi oleh guru. Tahap merencanakan dan melakukan dikaji dengan empat langkah utama yaitu:
1. mengidentifikasi masalah
masalah berasal dari guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru perlu merenung atau melakukan refleksi untuk mengetahui masalah dengan jelas. Bila seorang guru bingung untuk mengidentifikasi maslah, guru dapat mulai dengan suatu gagasan untuk melakukan perbaikan, kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut.
2. menganalisis dan merumuskan masalah
setelah masalah teridentifikasi, analisis perlu dilakukan agar dapat merumuskan maslah dengan jelas. misalanya, jika masalah yang kita identifikasi adlah rendahnya motivasi belajar siswa, maka yang perlu dianalisi adlah dokumen tentang hasil belajar siswa, catatan harian kita tentang respons siswa dlam pembelajaran, dan yang paling penting melakukan refleksi, agar diperoleh gambaran yang jelas tentang perilaku mengajar kita.
3. merencanakan PTK
langkah-langkah dalam menyusus rencana adalah sebagai berikut:
a. rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan
b. analisis kelayakan hipotesis tindakan
4. melaksanakan PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak, maka langkah selanjutnya adalah persiapan pelaksanaan, yang sebenarnya dapat merupakan bagian dari perencanaan, tetapi dapat pula kita tempatkan sebagai bagian awal dari pelaksanaan. setelah persiapan ini mantap, barulah kita mulai dengan pelaksanaannya di kelas
langkah-langkah dalam menyusus rencana adalah sebagai berikut:
a. rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan
b. analisis kelayakan hipotesis tindakan
4. melaksanakan PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak, maka langkah selanjutnya adalah persiapan pelaksanaan, yang sebenarnya dapat merupakan bagian dari perencanaan, tetapi dapat pula kita tempatkan sebagai bagian awal dari pelaksanaan. setelah persiapan ini mantap, barulah kita mulai dengan pelaksanaannya di kelas
keempat langkah di atas merupakan langkah yang berurutan yang berarti langkah pertama harus dikerjakan lebih dahulu sebelum langkah kedua dilaksanakan, demikian seterusnya.
No comments:
Post a Comment
Thank you for visiting my blog . . feel free to leave your message about anything here.